Proses Pembuatan Sepatu
Sepatu dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa hal. Seperti bahannya, Cara membuatnya, Mereknya, jenis sepatunya dan lain lain. Pada saat ini banyak sekali merek merek sepatu yang suah terkenal luas, Seperti sepatu getzke, warrior, converse dan lain lain.
Sepatu Sebagai salah satu alat bantu dalam beraktifitas, sepatu juga berfungsi sebagai alat pelindung kaki yang sangat berguna untuk melindungi kaki dari benda-benda disekitar kita. Sepatu merupakan bentuk variasi terbaru dari sandal yang sudah lebih dahulu dibuat dan digunakan sejak jaman purbakala sebagai pelindung telapak kaki dari benda-benda tajam. Dahulu orang membuat sandal dari berbagai macam bahan seperti kayu, kulit binatang dan lainnya.
Namun seiring berjalannya waktu sandal ini berubah bentuk karena beberapa alasan seperti misalnya karena sandal lebih mudah lepas saat digunakan. Sehingga orang mulai berfikir untuk mencari cara lain agar sandal ini tidak mudah lepas dan mudah digunakan. Kalau sandal biasanya hanya memiliki alas dan diikat dengan tali sehingga mudah lepas, maka orang mencari cara agar bagaimana alas kaki ini tidak mudah lepas. Oleh karena itu dibuatlah sebuah pembungkus yang berfungsi sebagai pelindung kaki bagian atas yang direkatkan atau dijahit pada alas agar tidak mudah lepas.
Sepatu Sumber Blibli |
Namun, tahu kah anda bagaimana sepatu itu dibuat ? Kali ini saya akan memberikan sedikit informasi bagaimana sepatu dibuat
Proses Pembuatan Sepatu
Pernahkah Anda berkunjung ke tempat pembuatan sepatu? Ya, sepatu yang berfungsi sebagai pelindung kaki memang memiliki daya tarik tersendiri bagi pecintanya. Hal ini disebabkan oleh model-model yang unik dari sepatu dan juga warna-warna indah yang dapat dipadupadankan dengan busana yang akan kita kenakan. Lalu, Taukah Anda bagaimana proses pembuatan sepatu? Berikut adalah langkah-langkah pembuatan sepatu.1. Cutting Process
Cutting process atau proses pemotongan merupakan proses pemotongan bahan baku sebelum dirakit menjadi bagian upper sepatu. Pada proses ini, bahan baku yang telah dipersiapkan (kulit, suede, canvas, dll) dipotong mengikuti pola dari sepatu yang akan dibuat.
Pada proses pemotongan ini, pengrajin sepatu memerlukan alat pemotong yang biasa disebut sebagai cutting dies dimana bentuk dan ukuran dari alat ini telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan pola-pola potongan dari sepatu yang akan dikerjakan. Selain alat potong, pada proses ini, pengrajin juga memerlukan mesin potong atau yang biasa disebut cutting machine.
2. Sewing/Stiching
Sewing atau proses penjahitan merupakan proses dimana bahan baku yang telah dipotong pada cutting prosess dijahit dan dibentuk menjadi upper sepatu. Proses penjahitan ini memerlukan banyak waktu pengerjaan dikarenakan tingkat kesulitannya yang tinggi. Selain itu pada proses ini juga membutuhkan ketelitian yang tinggi agar pola yang sudah di potong dapat menjadi bagian upper sepatu yang baik sehingga memudahkan pada proses perakitan sepatu.
Baca Juga : Merek Furniture Pilihan Indonesia
3. Outsole Production
Outsole production merupakan proses pembuatan outsole atau bagian terbawah sepatu (bagian yang sering kontak dengan tanah). Para pengrajin sepatu biasanya menggunakan beberapa bahan yang digabung pada pembuatan outsole. Hal ini bertujuan agar model sepatu serta warna dan fungsi dari sepatu sesuai dengan apa yang diinginkan. Bahan – bahan yang digunakan biasanya yaitu bahan plastic, karet, dan sponge. Jenis bahan yang digunakan pun sangat beragam, misalnya bahan plastic memiliki jenis TPR, jenis TPU, dan lain sebagainya.
Bagian Bagian Sepatu Sumber:https://www.shoeguide.org/ |
4. Insole production
Insole production merupakan proses insole atau bagian dalam sepatu yang ada di bawah kaki. Proses pembuatan insole ini memerlukan kejelian dalam pemilihan bahan karena bagian insole inilah yang mempunyai peranan penting sebagai penentu kenyamanan sepatu ketika digunakan.
5. Stock Fitting
proses penggabungan ( assembling ) bagian-bagian dari bottom sepatu seperti midsole dan outsole hingga membentuk bottom sepatu. Kedua bagian ini akan direkatkan dengan menggunakan lem khusus agar bisa menempel dengan kuat.
6. Assembly
Assembling merupakan tahap penggabungan upper dan bottom sepatu hingga membentuk sesuai desain yang telah ditentukan. Proses assembling dalam pembuatan sepatu ini biasanya antara upper dan bottom sepatu sudah dikelompokkan sesuai dengan modelnya. Baik itu ukuran, warna, jenis sepatu dan sudah sesuai pasangannya masing-masing baik itu kanan dan kirinya.
7. Laste
Sepatu yang sudah masuk pada proses assembly atau perakitan bagian upper dan bagian bottom merupakan sepatu yang sudah sepasang dan memiliki size atau ukuran yang telah ditentukan. Namun para konsumen memiliki ukuran kaki yang berbeda-beda. Misalnya ukuran sepatu Orang Amerika pasti berbeda dengan ukuran kaki orang Asia. Oleh karenanya, pada proses ini para pengrajin sepatu menggunakan Laste. Laste ini berfungsi membuat bentuk sepatu supaya mengikuti kontur kaki. Dimensi laste pada setiap merek sepatu berbeda-beda walaupun size yang sudah ditentukan sebelumnya sama.
Baca Juga : 4 Rekomendasi Belanja Batik Di Jogja
8. Penyatuan Upper dan Midsole
Sepatu dengan bahan Phylon akan digabungkan dengan Upper menngunakan mesin Toelast dan Mesin Healast. Mesin Toelast atau Toelasting Machine berfungsi untuk menyatukan Upper dan Midsole dengan cara mengepress dan mengelem bagian ujungnya atau toe. Sedangkan mesin Healast atau Healast machine berfungsi untuk menyatukan bagian belakang atau heal dari Upper dan midsole dengan cara pengeleman dan Press juga.
Namun, sepatu berbahan stroble tidak menggunakan mesin toelast dan mesin healast pada proses penyatuannya. Sepatu jenis ini menggunakan system penjahitan pada proses penyatuan bagian upper dan midsole nya. Upper dan midsole yang sudah disatukan dan memiliki laste pada bagian dalamnya, kemudian di panaskan atau melalui proses heating supaya bahan yang digunakan dapat tercetak mengikuti kontur dari permukaan laste.
9. Treatment Upper dan Bottom
Sebelum melalui proses penyatuan, permukaan kontak atau contact surface dari upper dan bottom akan mengalami proses treatment. Proses treatment ini memiliki fungsi untuk membuka pori-pori permukaan dari bootom dengan cara disinari dengan sinar ultra violet atau sinar UV. Selain itu proses ini memiliki fungsi untuk membersihkan permukaan kontak, cementing, serta heating atau pemansaran.
10. Press
Setelah melewati proses treatment, bagian Upper dan Bottom memasuki proses penyatuan. Pada proses penyatuan ini, bagian Upper dan Bottom disatukan dengan menggunakan mesin press.
Prosess press sepatu Sumber Shopee |
11.Pendinginan
Materirial atau bahan dari upper baik bahan syntethic ataupun bahan kulit secara teori akan mendapatkan treatment atau melewati proses heating agar bahan tersebut dapat mengikuti kontur dari permukaan laste. Kemudian bahan tersebut akan disatukan dengan bagian bottom menggunakan mesin press. Selanjutnya Laste tidak dipebolehkan untuk langsung dilepas. Bagian laste dapat dilepas setelah melewati proses pendinginan yang bertujuan untuk menghentikan perubahan pada bentuk material.
Terdapat dua cara dari proses pendinginan. Pertama yaitu di dinginkan secara perlahan-lahan. Pada proses pendinginan perlahan, sepatu akan melewati mesin conveyer gantung yang panjang. Dalam mesin ini sepatu didinginkan mengunakan kpas angin dengan suhu ruangan normal. Kedua, melalui pendinginan cepat. Pada proses ini sepatu akan diletakkan diatas mesin conveyor dimana mesin ini akan berjalan melewati lorong yang suhunya chiller.
12. Finishing
Proses ini merupakan akhir dari semua proses produksi yang dikerjakan. Sepatu hasil produksi dan telah melewati pemeriksaan quality kemudian akan di-packing ke dalam dus karton sepatu yang kemudian disimpan di gudang final product.
Itulah tahapan tahapan dari pembuatan sepatu. bagi anda yag ingin bisnis start up dibidang ini semoga artikel di atas bermanfaat bagi anda Selamat membaca dan terimaksih.
Comments
Post a Comment