Langkah-Langkah Membuat Jaket

Jaket sudah pasti tidak asing lagi bagia anda, ada yang memakainya untuk kegiatan sehari-hari atau hanya sekedar untuk kebutuhan fashion semata. Dalam perkembangan diindustri fashion jaket memiliki keragaman model baik nama, karakteristik maupun fungsinya. 

Jaket adalah baju luar yang panjangnya hingga pinggang atau pinggul, dipakai untuk menahan angin dan cuaca dingin. Bukaan pada jaket terletak di bagian depan dari leher ke bawah. Ritsleting, kancing, atau sabuk digunakan untuk membuka dan menutup bukaan jaket.

Jaket dibuat dari kain tebal dan sering diberi kain pelapis dan bahan penghangat di bagian dalam diberi bulu hewan. Tidak seperti kemeja atau blus, jaket tidak dipakai untuk langsung bersentuhan dengan kulit. Oleh karena itu, jaket tidak perlu dicuci atau tidak perlu sering dicuci. Sebagian besar jaket juga dibuat dari bahan yang tidak dapat dicuci. Banyak yang memakai jaket dengan alasan tertentu, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa dan lansia (lanjut usia).

Variasi jaket Sumber: https://enjoyleather.id/


Jaket saat ini bukan hanya sebagai pelindung tubuh dari cuaca, melainkan lebih ke arah fashion karena terkesan lebih modis dan menarik saat memakai jaket dengan model dan warnanya yang beragam. Tapi apakah anda tahu proses pembuatan jaket? 

Proses pembuatan jaket hampir memiliki standard yang sama baik oleh konvesi jaket di jogja maupun di kota lainya. Oleh karena itu disini kami akan membagikan informasi tetang proses pembuatan jaket.

Proses Pembuatan Jaket

Proses pembuatan jaket sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan proses pembuatan pakaian pada umumnya. Perbedaan proses tersebut terdapat pada pengolahan desain, pemilihan bahan dan aksesoris, dan penggunaan mesin jahit yang digunakan. Berikut ini diuraikan beberapa tahapan yang umum dilakukan untuk membuat jaket.

1. Desain Jaket

Sebelum membuat jaket, proses pertama yang harus dilalui adalah proses desain. Desain jaket biasanya dirancang sesuai dengan perkembangan model jaket itu sendiri atau menyesuaikan permintaan konsumen yang memesan jaket. Desain jaket dilakukan dengan mempertimbangkan jenis jaket apa yang akan diproduksi, misalnya varsity, denim, parasut, parka, dan lain sebagainya.

Selain itu, desain jaket juga harus mempertimbangkan warna apa yang akan digunakan, apakah menggunakan satu warna atau kombinasi beberapa warna, dan sebagainya. Setelah itu, pertimbangkan juga apakah jaket akan dilengkapi dengan hoodie, furing, saku, resleting, kancing, dan aksesoris yang lain. 

Setelah memperoleh gambaran yang matang, desain jaket tersebut kemudian bisa digambar. Desain jaket bisa digambar di kertas dengan tangan atau digambar di komputer dengan menggunakan software tertentu.

2. Pembelian Alat dan Bahan

Setelah desain jaket sudah dibuat, maka langkah selanjutnya adalah membeli kebutuhan produksi, seperti alat dan bahan untuk membuat jaket. Bahan yang akan dibeli sebaiknya disesuaikan dengan jenis jaket yang akan dibuat dan disesuaikan dengan keinginan konsumen jika jaket yang dibuat tersebut adalah custom dari konsumen. 

Bahan yang harus dibeli untuk membuat jaket meliputi bahan luar jaket dan bahan dalam jaket. Jenis bahan atau kain yang biasa digunakan sebagai luaran jaket tidak jauh dari bahan kaos, di antaranya parasut, katun, lotto, drill, kanvas, diadora, fleece, polyester, ribstock, dan lain-lain. Selain itu, pilihan bahan seperti bahan waterproof atau tidak juga perlu dipertimbangkan. Sementara itu, bahan yang digunakan untuk dalaman jaket, di antaranya adalah furing dengan berbagai pilihan jenis bahan, seperti APL, asahi, tapeta.

Selain furing, bahan untuk bagian dalam jaket juga bisa dipilih berdasarkan jenis jaket yang akan diproduksi. Bahan lain yang perlu dipersiapkan untuk membuat jaket, misalnya kancing, resleting, tali untuk hoodie, dan beberapa aksesoris lain yang disesuaikan dengan desain jaket.

Kain adalah salah satu bahan yang harus dibeli Sumber: https://wevatextile.com/


3. Pemotongan

Jika bahan pembuat jaket sudah terkumpul, tahap selanjutnya adalah pemotongan bahan. Bahan atau kain yang akan digunakan dipotong menyesuaikan dengan pola dan desain yang sudah dibuat selanjutnya. 

Proses pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati supaya ukuran kain yang terpotong sesuai dengan desain. Proses pemotongan tersebut juga harus menyesuaikan dengan ukuran jaket yang akan dibuat, apakah S, M, L, XL, XXL, XXXL, dan sebagainya. Gunakan pisau yang tajam dan sesuai dengan ketebalan jaket supaya proses pemotongan berjalan lancar.

Baca Juga : Bahan Pembuatan Jaket Berkualitas

4. Sablon atau Bordir

Setelah bahan jaket dipotong, proses selanjutnya adalah sablon atau bordir. Sablon atay bordir tersebut menyesuaikan dengan desain atau dengan permintaan konsumen yang memesan jaket. Proses sablon atau bordir tersebut sebenarnya bukanlah proses wajib karena menyesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan konsumen,

5.Pemasangan Aksesoris

Tahap selanjutnya adalah pemasangan aksesoris jaket. Sebelum dijahit, sebaiknya ditentukan terlebih dahulu aksesoris yang akan digunakan untuk melengkapi jaket, misalnya menggunakan resleting atau kancing. Selain itu, tentukan pula jenis resleting atau kancing yang akan digunakan sebagai aksesoris.

Baca Juga : Manfaat Menggunakan Jasa Ekspedisi

6. Penjahitan

Proses yang paling vital adalah proses penjahitan bahan jaket. Proses penjahitan dilakukan dengan menggabungkan potongan bahan dan aksesoris yang akan digunakan. Proses ini biasanya dilakukan oleh orang dengan keterampilan tertentu. Jaket dijahit sesuai dengan pola dan desain yang sudah dibuat. Gunakan mesin jahit khusus untuk menjahit bahan jaket karena bahan jaket biasanya cenderung lebih tebal daripada bahan pakaian jenis lain.

Proses penjahitan ini akan menentukan kemiripan jaket dengan desain dan kualitas jaket yang diproduksi oleh karena itu harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Setelah dijahit, jaket akan masuk ke bagian quality control untuk dicek apakah sudah sesuai desain dan layak dipasarkan atau diserahkan ke konsumen atau belum.

Proses penjahitan Sumber: Pinterest


7. Packaging

Jaket yang sudah lolos quality control tersebut kemudian akan diteruskan ke tahap selanjutnya, yakni packaging. Jaket yang sudah dijahit dirapikan dan dipisahkan berdasarkan ukuran. Setelah itu, jaket dikemas dengan rapi untuk kemudian dipasarkan atau diserahkan kepada konsumen.

Comments

Popular posts from this blog

Tradisi Mangokal Holi Suku Batak

Daftar Jasa Interior Desain Ruang Rapat Di Jogja (6 Perusahaan)

5 Rekomendasi Klinik Gigi Anak Di Jogja Yang Nyaman Dan Aman